SERING TERLONTAR PERNYATAAN BAHAWA MANUSIA TIDAK ADA YANG SEMPURNA. PADAHAL MANUSIA SEMPURNA ITU NESCAYA ADANYA. BUKAN BERERTI MANUSIA SEMPURNA KEMUDIAN TIDAK BERLAKU SALAH DAN DOSA. DI MANAKAH LELAKI SEMPURNA BERADA?

Alimos_interior_detailed_by_voodoq

Ucapan (tidak ada orang sempurna) tidaklah benar, kerana laki-laki yang sempurna banyak jumlahnya. Yang paling sempurna dan utama adalah Nabi Muhammad SAW . Ini berdasarkan hadis sahih,

“Orang yang sempurna dari kalangan laki-laki banyak jumlahnya, sedangkan dari kalangan perempuan tidak ada yang sempurna kecuali Maryam putri Imran dan Asiyah putri Muzahim (isteri Fir‘aun). Dan keutamaan Aisyah dari seluruh perempuan seperti keutamaan Tsarid dari seluruh makanan.”

Hadis sahih juga menunjukkan bahwa Khadijah binti Khuwailid, ibu dari anak-anak beliau,termasuk perempuan yang sempurna.Demikian pula, Fathimah binti Rasulullah,dinyatakan dalam hadis sahih sebagai pemimpin kaum perempuan di syurga. Jadi, kelima wanita tersebut (Maryam, Asiyah, ‘Aisyah, Khadijah dan Fathimah) adalah orang-orang yang sempurna dari kalangan perempuan.

Adapun lelaki sempurna jumlahnya banyak. Artinya, sempurna dalam sifat-sifat kemanusiaan yang Allah memujinya dan memuji pemiliknya, iaitu keilmuan, kedermawanan, keistiqamahan di atas agama Allah, keberanian dalam membela kebenaran, dan sifat-sifat agung lainnya yang Allah atau Rasul-Nya memujinya dan memuji pemiliknya. Hanya saja manusia yang paling sempurna adalah para Rasul alaihi-mussalam. Yang paling sempurna dan paling utama di antara mereka adalah Rasulullah , penutup dan pemimpin mereka, berdasarkan sabda beliau,

“Saya adalah pemimpin anak keturunan Adam pada hari kiamat, …”[1]

Juga berdasarkan dalil-dalil lainnya dari al-Quran dan al-Sunnah.Sementara kesempurnaan secara mutlak dalam seluruh sifat hanya milik Allah semata.Tidak ada yang setara dan sekutu dengan Allah dalam hal itu. Ini berdasarkan firman Allah yang bermaksud:

“Katakanlah,‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala makhluk. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.’” (Al-Ikhlas: 1-4)

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Al-Syura: 11)

“Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Nahl:74)

Dalam surah al-Rum Allah berfirman yang bermaksud:

“Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkannya kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Mahatinggi di langit dan di bumi;dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Al-Rum: 27)

Al-Matsal al-A‘la dalam ayat ini adalah sifat yang amat luhur, yang tidak ada satu pun makhluk Allah yang bersekutu dengan-Nya didalam,iaitu sifat-sifat ilmu, kemampuan, kehidupan, mendengar, melihat, dan sifat-sifat sempurna lainnya. Maha tinggi, Mahakudus, dan Maha suci Allah dari keserupaan makhluk.Tidak ada sesembahan yang berhak di ibadahi kecuali Dia Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Rujukan:

1. Sunan al-Tirmidzi (3148).

 

Syaikh Abdulaziz bin Abdullah bin Baz dalam Majmu‘ Fatawa wa Maqalat    Mutanawwi‘ah  VII

0 Comments:

Post a Comment