YAHUDI MUSUH AGAMA

KEKEJAMAN YAHUDI TERHADAP KAUM MUSLIMIN TIDAK TERPERIKAN. BANGSA YANG SEJAK ZAMAN NABI MUSA SELALU MENDATANGKAN MASALAH DAN BEGITU LICIK DALAM KEKEJAMANNYA. KAUM TERLAKNAT YANG SEDANG DIMANJA DUNIA INI KINI SEMAKIN KERAS KEPALA.

serdadutewas_300_0

Tidak puas merampas Palestin, kaum Zionis pernah merampas tanah Mesir, Syiria, dan Labenon, demi impian berdirinya negara Israel . Kini, dengan alasan membebaskan dua tentaranya yang diculik, tentara Yahudi membedil negara Labenon dan permusuhan Yahudi tiada henti. Mereka tidak akan pernah senang terhadap Islam. Sejak zaman nabi Muhammad SAW, hari demi hari mereka lakukan. Banyak yang lupa bahawa permusuhan Yahudi sudah berlangsung lama, sejak berdirinya negara Islam di Madinah Nabawiyah di bawah pimpinan Muhammad Rasulullah SAW. Allah menggambarkan bahawa permusuhan dan kebencian Yahudi, mereka adalah musuh sejati.

“Sesungguhnya engkau akan mendapatkan orang yang paling keras permusuhannya dengan orang yang beriman adalah orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (Al-Maidah:82).

Allah s.w.t menyebut Yahudi lebih dahulu dibanding musyrikin. Mereka sama-sama kafir, tetapi berbeza tingkat permusuhannya kepada kaum Muslimin. Permusuhan Yahudi tidak akan pernah henti, akan selalu ada upaya untuk menguasai dan menjerumuskan kaum Muslimin. Allah telah menegaskan,

“Dan orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kalian sampai kalian mengikuti agama mereka.”(Al Baqarah:120)

Sejak kenabian Muhammad SAW orang Yahudi sudah menunjukkan kebenciannya, padahal sebelumnya menunggu-nunggu kedatangan nabi akhir zaman. Begitu tahu nabi itu bukan dari bangsanya, hasadnya memuncak sehingga menjadi permusuhan. Mereka pernah melakukan percubaan pembunuhan terhadap kekasih Allah tersebut.

Kejadian tersebut tidak kurang dari tiga kali: Melemparkan batu besar ke atas kepala Rasulullah SAW , membubuhkan racun dalam daging kambing yang dihidangkan kepada beliau saat perang Khaibar, dan penyihiran oleh Labid bin al-Ahsham si Yahudi la’natullah alaih.

Kini sepak terjang kekejaman Yahudi disokong oleh beberapa negara barat, seperti Amerika dan Inggeris. Amerika memberi keberanian dan bantuan Yahudi dengan mengirim persenjataan penghancur. Terbunuhlah anak-anak, wanita, dan orang tua yang lemah di bumi Palestin dan sekitarnya. Begitu pun yang dilakukan Inggeris, secara diplomasi selalu mendukung negara Zionis penjajah tersebut. Semakin banyaklah korban yang berjatuhan, terutama anak-anak, hingga menghambat tumbuhnya pemuda yang siap membela Islam. Ironisnya,dunia sibuk menunjuk Amerika sebagai penengah untuk mencegah kerosakan dan timbulnya korban dalam menjajah negeri tempat isra’ Rasulullah tersebut.

Bukan Sekadar Sepotong Tanah

Sungguh, permusuhan mereka adalah permusuhan akidah, kebudayaan, dan peradaban. Bukankah Yahudi telah membakar Masjid al-Aqsa? Mereka membunuh kaum Muslimin yang sedang sujud di masjid Khalil saat bulan Ramadhan! Yahudi telah membelah perut ibu-ibu hamil! Mereka telah membunuh anak-anak yang sedang menyusu! Mereka telah menghanguskan tempat-tempat subur dan gersang! Musuh Allah s.w.t itu juga telah menyulap masjid-masjid Palestin dan menjadikan sebagai tempat kafe-kafe minuman keras dan perjudian! Pantaskah jika kemudian dikatakan bahawa permusuhan kaum Muslimin dengan Yahudi adalah sekadar masalah wilayah dan perbatasan?! Layakkah pembebasan Palestin sekadar untuk mendirikan negara kecil yang beribu kotakan al-Quds as-Syarif, untuk pemukiman pemeluk tiga agama yang diserukan sebagian pihak? Lupakah kita bahwa agama yang diakui di sisi Allah s.w.t hanyalah Islam?! Bapak kita Nabiyullah Ibrahim q berlepas diri dari Yahudi dan Nasrani karena kesyirikan dan berhala. Allah s.w.t berfirman:

“Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri kepada Allah dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (Ali Imran:67).

Kaum Yahudi memerangi umat Islam adalah demi kemuliaan bangsa dan agama mereka. Mana mungkin mereka akan berdamai dengan umat Islam?! Yahudi tidak akan pernah menginginkan perdamaian. Yang diinginkan adalah umat Islam tunduk dan patuh kepada mereka dan menghapuskan istilah jihad dalam kamus dunia Islam. Dengan begitu kaum Muslimin akan menjadi budak Yahudi,yang selalu bekerja untuk mereka,rela dipukul dengan sandal mereka, dan diam walaupun dibelasah.

Permusuhan kita dengan Yahudi tidak akan berakhir hanya dengan berdirinya negara yang tidak meninggikan syiar Islam dan tidak menegakkan syariat Allah. Bagaimana mungkin akan berakhir permusuhan tersebut?! Seorang muslim di dalam solatnya membaca tujuh belas kali sehari semalam ayat

“Bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai dan juga bukan jalan orang-orang yang sesat.” (Al-Fatihah:7)

Menurut ijma’ (kesepakatan) ahli tafsir kelompok yang dimurkai (al-maghdhubu alaihim) adalah Yahudi, sementara kelompok yang sesat (adh-dhalun) adalah Nasrani.

Yahudi Hancur Dunia Damai. Banyaknya kalangan politik yang berorientasi pada demokrasi berpendapat bahawa perdamaian dengan Yahudi boleh di selesaikan, mereka namakan sebagai perdamaian politik bukan keyakinan. Sejarah mencatat bahwa di zaman Rasulullah SAW kaum Yahudi selalu mengingkari perjanjian, dan menikam dari belakang. Rasulullah SAW juga telah menyatakankan bahwa suatu saat akan terjadi peperangan besar antara kaum Muslimin dan Yahudi. Dalam peperangan itu pastilah pemegang kalimat tauhid yang menjadi pemenangnya. Berita ini pun diyakini oleh kaum Yahudi, dari tuan sampai hamba sahaya tidak meragukannya,

“Kalian benar-benar akan memerangi Yahudi hingga kalian akan membunuhnya, batu pun (dalam riwayat lain dan pohon) berkata,“Wahai muslim ini Yahudi (di belakangku), kemarilah dan bunuhlah.”[ Shahih al- Bukhari Kitab al-Fitan wa Asyratus Sa’ah No. 2921]

Riwayat sahih ini menjelaskan kepastian dan kebenaran permusuhan sekaligus juga menggambarkan akan datangnya pertolongan Allah bagi kaum Muslimin. Di dalamnya terdapat khabar gembira bagi kaum Muslimin, ada dua hal yang masyhur iaitu,

1. Bahagian awal. Perkataan Rasulullah SAW yang ditunjukkan kepada sahabat “benar-benar akan memeranginya” menunjukkan dalil yang jelas dan terang bahawa masa depan milik Islam.Tentunya atas izin Allah s.w.t kemudian ditempuh dengan meniti jalan manhaj assalafus shalih.[ Basha-ir Dzawi Syaraf bi Syarh Marwiyati Manhaj Salaf (hal. 151-165), Syaikh Salim al-Hilali]

2. Bahagian akhir. Sabda Rasulullah SAW yang menceritakan tentang seruan batu dan pohon “wahai muslim, wahai hamba Allah!”menunjukkan bahawa manhaj tarbawi ishlahi (pendidikan yang pantas) dibangun di atas dasar merealisasikan tauhid dan ubudiyah. Syariat Allah akan tegak di muka bumi ini mulai dengan kehidupan islami diatas minhaj nubuwah (cara nabi). [Al-Madarij al-Ubudiyah min Hadyi Khairil Bariyah (hal. 145-153), Syaikh Salim al-Hilali].

SUMBER:

Majalah Al-Ashalah Vol.V No. 30. 15 Syawal 1421 oleh al-Ustadz Khairul Wazni, Lc.

        Muhammad Fakhruddin Ismail

              http://addeans.blogspot.com/

0 Comments:

Post a Comment